Dokumentasi BAZNAS RI
BAZNAS Dianggap Lebih Fleksibel, Pemerintah Harap Kolaborasi Diperkuat
28/08/2025 | Bagas M, S.Sos.JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa BAZNAS merupakan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan manusia. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS RI 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Menurut Pratikno, peran BAZNAS tidak hanya sebatas menyalurkan zakat, tetapi juga mampu mengisi ruang-ruang yang belum sepenuhnya dijangkau oleh pemerintah. BAZNAS dinilai memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dibanding birokrasi pemerintah yang kerap terbentur aturan dan proses panjang dalam merespons kebutuhan masyarakat.
“Pemda atau birokrasi pada umumnya tidak fleksibel untuk merespons suatu hal, karena harus ada perencanaan, anggarannya sudah dialokasikan, dan seterusnya. Tapi mungkin fleksibilitas bisa dilakukan di BAZNAS,” ungkap Pratikno.
Ia menjelaskan, sifat fleksibel yang dimiliki BAZNAS menjadi keunggulan tersendiri, terutama dalam menghadapi situasi darurat. Peran BAZNAS diharapkan dapat menutup kelemahan pemerintah yang tidak bisa bergerak cepat, khususnya untuk program-program yang sangat mendesak.
Pratikno menekankan bahwa sektor kesehatan, pendidikan, dan penanganan bencana merupakan bidang prioritas yang membutuhkan dukungan cepat dan tepat. Menurutnya, kontribusi BAZNAS di tiga sektor tersebut sangat fundamental untuk mengurangi risiko kerugian besar yang harus ditanggung masyarakat jika penanganannya terlambat.
“Kalau kesehatan dan bencana itu prioritas utama, karena risiko kerugian yang ditanggung publik terlalu besar. Peran BAZNAS di sini sangat fundamental,” ujarnya.
Lebih jauh, Pratikno berharap sinergi antara pemerintah dan BAZNAS tidak hanya berlangsung di tingkat pusat, melainkan juga dapat diperkuat di daerah. Dengan kehadiran BAZNAS di seluruh daerah, kolaborasi diyakini dapat melahirkan koalisi bersama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga zakat untuk mengatasi persoalan pembangunan manusia.
“Kami mengharapkan sekali, kerja sama ini bisa mendorong munculnya koalisi di daerah dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan manusia. Kalau BAZNAS ada tim yang kita bisa sama-sama membahas secara detail kerja sama, nanti dari kami siap,” pungkasnya. (HUM-BAZNAS-BKS)
